Senin, 11 Januari 2016

MARKETING ONLINE



Pengertian Internet Marketing
Internet marketing terdiri atas dua kata, internet dan marketing. Pertama adalah internet, menurut wikipedia “Internet adalah jaringan komputer skala dunia yang memungkinkan orang-orang untuk saling berhubungan menggunakan layanan seperti email, chat online, transfer file dan halaman website”. Sementara marketing dalam bahasa Indonesia disebut pemasaran.
Kedua adalah Marketing adalah sebuah proses bertujuan mengetahui keinginan konsumen, mengalokasi produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan tersebut, membuat seorang konsumen tertarik dengan produk atau jasa tersebut. Seorang marketer punya tugas utama membuat konsumen mengenal produk atau jasa yang ditawarkan melalui teknik-teknik marketing. Tanpa usaha marketing, sebuah perusahaan biasanya tidak akan sukses dalam jangka waktu yang lama.
Dari kedua arti diatas, terciptalah kata Internet Marketing. Internet Marketing sebenarnya sederhana dalam makna walaupun sulit dalam implementasi.Internet marketing biasa disebut sebagai online marketing atau E-marketing, perbedaan internet marketing adalah penggunaan media internet guna mendukung proses marketing, sehingga proses marketing lebih efektif, cepat dan biaya murah.
Internet marketing yang sukses adalah memiliki ciri-ciri berikut:
a) Didukung oleh organisasi yang baik, memiliki tujuan yang didukung dengan benar. Seperti  -halnya  perkataan peribahasa,“ man behind  the gun ”sangatlah berpengaruh.
b) Perusahaan mengetahui apa sebenarnya keinginan dan harapan konsumen.
c) Adanya produk dan layanan yang ditawarkan. Karena tidak mungkin disebut internet marketing  jika tidak memiliki produk dan layanan yang ditawarkan.
Semua hal yang berkaitan dengan internet marketing selalu berkaitan dengan 3 hal tersebut, yaitu: Tujuan, Target pasar dan Produk dan Jasa yang ditawarkan. Sehingga internet marketing tidak selalu berkaitan dengan desain web atau pemrograman web, namun yang tidak kalah penting adalah adanya tujuan yang diformulasikan dengan jelas.
 Sejarah Internet Marketing
Sejarah Internet Marketing sebenarnya dimulai bersamaan dengan sejarah hadirnya internet itu sendiri. Sejak awal diciptakannya, internet sudah membawa fitur-fitur yang cocok untuk marketing. Kemajuan teknologi pendukung internet seperti munculnya beragam bahasa pemrograman dan database membuat internet marketing menjadi lebih menarik, hingga akhirnya muncul berbagai jenis variasi internet marketing, seperti:
a) Search engine marketing: Mengoptimalkan website sehingga dapat diindeks di bagian atas search engine. Hal ini disebut juga sebagai search engine optimization.
b) Display advertising: Menampilkan produk-produk di website
c) E-mail marketing: Idenya adalah menampilkan produk di email, sebagai pengganti pengiriman brosur secara manual menggunakan pos.
d) Affiliate marketing: Mengajak orang untuk mengunjungi situs tertentu dengan cara afiliasi.
e) Interactive advertising: Pembuatan iklan dalam bentuk animasi atau gambar untuk mengiklankan sesuatu.
f) Blog marketing: Menggunakan blog/web blog untuk memasarkan sesuatu, baik secara langsung dari pihak perusahaan maupun karyawannya atau melalui layanan pihak ketiga.
g) Viral marketing: Menggunakan media jaringan sosial untuk mebuat sebuah brand tertancap di benak banyak orang.
Di Indonesia sendiri, teknik internet marketing sebenarnya masih terbatas penggunaannya. Untuk itu suatu tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan internet dalam proses marketing sehingga proses marketing bisa lebih efisien dan efektif.

 Model Bisnis Internet Marketing
Ada banyak model bisnis yang lazim diterapkan di internet marketing, penggunaan model-model bisnis yang berbeda-beda ini tergantung kepada tujuan yang diinginkan di internet marketing tersebut. Diantaranya adalah:
a)      E-commerce: Sebuah barang langsung dijual menggunakan internet, baik untuk konsumen (B2C) maupun untuk bisnis (B2B).
b) Publishing: Internet digunakan untuk menampilkan produk dan jasa saja.
c) Advertising: Website digunakan untuk menampilkan iklan-iklan saja, sementara transaksi masih dilakukan secara manual (konvensional).
d) Ada beberapa model bisnis lainnya, tapi yang terkenal adalah tiga model bisnis di atas.

Strategi Internet Marketing
Bisnis Online atau Bisnis Internet akhir-akhir ini semakin diminati. Selain jauh lebih  mudah dilakukan daripada bisnis konvensional (offline), biaya atau modal yang dibutuhkan juga sangat kecil. Namun, bagaimana sebenarnya cara mendapatkan keuntungan atau profit dari bisnis di Internet? Rekan saya Dewi Annisa memberikan pertanyaan yang sangat bagus ini.
Cara kerja bisnis apa pun sebenarnya sama saja secara fundamental:
  1. Produk.
    Siapkan produk yang diminati target pasar Anda.
  2. Marketing.
    Pasarkan produk tersebut kepada prospek.
  3. Sell.
    Jual produk tersebut dengan harga lebih tinggi dari harga beli.
  4. Customer Service.
    Layani (calon) customer Anda baik sebelum, saat, dan setelah transaksi pembelian. Lakukan follow-up, bahkan apabila customer tersebut belum atau tidak jadi membeli, atau bisa saja kenalannya yang lebih membutuhkan produk Anda.
Pada prinsipnya, profit terjadi pada saat Anda menjual sebuah barang lebih tinggi dari harga jualnya.Di dunia Internet Marketing, hal ini lebih dipermudah lagi dengan adanya program-program seperti affiliate program, reseller program, PPL/PPA, AdSense, dan sebagainya. Nyaris semua metode bisnis yang bisa dilakukan secara offline/konvensional, dapat diterapkan pada Bisnis Online. Namun sebaliknya belum tentu berlaku, mengapa?
Untuk memulai menjalankan sebuah toko di kota besar (misalnya Bandung), Anda membutuhkan dana kira-kira Rp 9 juta per bulan untuk menyewa ruko atau outlet di mall (saja). Setara dengan kira-kira belanja Rp 300 ribu per hari! Pengeluaran tersebut belum termasuk listrik, pajak, gaji karyawan, izin usaha, stok awal produk, dan lain sebagainya.Dengan bisnis online, analogi yang mirip ruko atau outlet adalah sebuah website. Berapa dana yang perlu Anda keluarkan untuk itu? Hanya beberapa ribu rupiah saja per bulannya. Bahkan jika Anda mau dan Anda tahu  ilmunya,  sangat mungkin melakukan bisnis online tanpa membutuhkan website atau menggunakan jasa website gratis.
Untuk mendapatkan profit, dengan cara  menjual produk. Menjual dapat dilakukan baik di bisnis online maupun offline. Di bisnis offline, bila Anda membeli stok 10 nasi bungkus seharga Rp 6.000 (modal Rp 600.000,-) lalu berhasil menjual semuanya Rp 10.000 (penjualan Rp 1.000.000,-) maka Anda akan mendapat profit Rp 400.000,-.
Di bisnis online, Anda masih tetap dapat melakukan cara yang sama, tapi dengan banyak sekali kemudahan. Anda tidak perlu menyetok produk, sehingga Anda tidak membutuhkan modal Rp 6.000.000,- untuk membeli 100 produk masing-masing seharga Rp 6 juta. Bahkan bisa gratis! Komisinya pun biasanya lumayan besar, bisa mencapai 50%
Untuk memasarkan produk, dalam bisnis offline Anda dapat memasang iklan di surat kabar, majalah, radio, TV, dsb.Kita dapat membuat spanduk, banner, brosur, dan menyebarkannya keliling kota. Berapa kira-kira dana yang Anda butuhkan? Tentu saja tidak sedikit, bahkan bisa mencapai puluhan juta per bulan. Dengan bisnis online, banyak cara yang lebih mudah, murah, dan cepat untuk memasarkan produk. Anda bisa menggunakan e-mail, chatting/Yahoo Messenger, Facebook, Twitter, Google AdWords (PPC), dan sebagainya. Bukan hanya itu, pemasaran di Internet sangat responsif dan terukur, Anda bisa menerapkan suatu teknik dan mengetahui hasilnya hari itu juga.

 Keuntungan dan Batasan Internet Marketing
Internet marketing menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan  marketing konvensional. Baik ditinjau dari efektifitas maupun efisiensi. Berikut ini beberapa keuntungannya:
a) Skalanya yang sangat luas. Mengukur jangkauan internet marketing tidak hanya berupa skala kota atau negara, jangkauannya adalah global.
b) Banyaknya informasi yang dapat disampaikan.
c) Konsumen memperoleh gambaran yang lebih baik tentang suatu perusahaan atau produk.
d) Lebih hemat biaya.
Walaupun demikian, Internet Marketing memilki batasan, seperti:
a) Privacy: Beberapa perusahaan yang menerapkan e-commerce kadang membagi-bagi informasi yang seharusnya rahasia kepada perusahaan lain, sehingga membuat konsumen menjadi tidak nyaman.
b) Security: Maraknya kejahatan internet membuat orang was-was untuk menggunakan layanan internet marketing. Kejahatan seperti carding, sniffing dan lainnya membuat orang-orang lebih memilih bertransaksi menggunakan metode konvensional.
Indonesia baru saja diundangkan undang-undang yang mengatur hal tersebut, mampukah undang-undang tersebut menghilangkan rasa was-was masyarakat, dengan kondisi aparatur saat ini. Gurus jalan saja repot apalagi yang berhubungan dengan internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar